Pelatihan Penggunaan Modul Perubahan Iklim; Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan

Gue mau berbagi pengalaman waktu di Bali kemaren.Gue ke sana buat menghadiri semacam pelatihan (bsa lihat judulnya). Gue pergi bersama salah seorang guru SMP Neg. 2 Kendari, Hasniatin. Gue ke sana dengan modal bekal secukupnya, gitar, dan jaket. Menurut saya naik pesawat sama aja dengan naek gunung, sama rada-rada tinggi. Sapa tahu saja di atas nanti pesawatnya nyangkut, jd bisa sekalian berkemah. Pertama kali saya naek pesawat seumur-umur tuh pas umur 7 bulan, sisanya naik ojek, pt-pt/mikrolet, ama naek tangga. Seluk beluk tentang kepesawatan gak pernah gue sentuh, untuk itulah saya bersedia ke Bali, sekalian nambah pengalaman dan cuci mata.

Ke bandara Haluoleo sih biasa, Bandara Hasanuddin lumayan luas, Ngurah Rai keren, dan barang-barang yg dijual lumayan MAHAL. Celana color aja harganya 300rb.  Mending gue traktir anak yatim, bisa dapet 300.000.000 pahala kale. Hehehe. Sampenya di Ngurah Rai, saya berdua dengan guru itu kebingungan. Mana semua penghuni bandara rada-rada pirang, orang bajo-pun pirang, mungkin pengaruh latah. Orang indonesiakan kebanyakan latahnya daripada kreatifnya. Otak orang Indonesia sudah pada tumpul, semua pada berlomba-lomba jadi PNS, gak banyak yang mau bersaing di bidang lain, cari aman.

Setelah keluar dari bandara memusingkan itu, kini kami sudah melewati bundara patung ksatria gatotkaca dan kenalan dengan sopir taxi-nya. Namanya Ketut. Iah, kalo bukan ketut, gusti, kalo bukan gusti nyoman, dan kalo bukan nyoman, pasti made, dll.

Wisma kami ada di daerah Sanur tepatnya di Wisma Puri Dalem samping KFC. Deket juga dengan pantai Sanur dan penjual pernak-pernik khas Bali (jelas pak sopir taxi). Sopirnya agaka gemuk (chubi-chubi), sempat saya ngerayu buat nyubit pipinya, tapi doi menolak keras... Pak sopir imut itu juga sempat menjelaskan tempat2 yg bagus untuk disinggahi. Sudah saya catat. Target lock.

Sampainya di Wisma, kami check in trus menurunkan barang-barang kami dari truk eh maksud saya dari taxi. Sepeninggal sopir taxi (inalilahi) sambil melambaikan sapu tangan putih ke arahnya dan kami pun masuk ke kamar masing-masing. Kamar saya beda dengan Si Guru. Uh, laper... cari makan dulu deh. hmm, untung ada KFC deket Wisma. Pesan deh. 2 nasi 1 ayam (haha, kentara skali orang kampung), nda urus yang pnting kenyang. Banyak turis juga singgah di KFC, ada juga penduduk asli yang so'-so' turis datang berkunjung.



Setelah di Bali, pendapat gue tentang Indonesia pun musnah, ternyata di sini orang-orangnya kreatif. Apakah memang karna pengaruh adanya turis dan sumberdaya alam yang menuntut mereka untuk kreatif atau memang mereka sudah dari sananya kreatif. Arsitektur bangunan di sana nggak ada yang membosankan, selalu bisa jadi latar foto yang menarik. Jalanannya bersih, penjualnya ramah-ramah dan pintar bahasa inggris (buy me-buy me) semua pada menjual diri. *kalo saya artikan yaw... Di sana juga penuh dengan pernak-pernik unik. Ada gantungan kunci bentuk titit cowok, ada pula asbak bentuk titit cowok, dan mungkin ada pula rumah bentuk titit cowok. Kesimpulannya, hal yang kalian anggap tabu, bisa menjadi layak dan patut untuk menjadi inspirasi. Setelah sepakat dengan Ibu Guru, kami pun jalan-jalan sebentar ke Sanur:::



Saya jadi heran kenapa Ambrozi cs rela mengorbankan hidupnya untuk membom daerah unik ini. Nah, jawabannya ada di malam hari. Lihat para turis yang tidak tahu diri itu, lihat gaya mereka yang tak punya malu walaupun secuil. Aurat mereka diumbar-umbarkan tak karuan, ada yang pake baju adeknya, ada yang dari hutan (bajunya sobek-sobek), dan ada pula yang gak pake baju (ketinggalan kali di bandara). Mereka gak akan merasa kedinginan di malam hari karna sudah dihangatkan dengan BIR yang dijual bebas. Kalo Papua yang punya budaya berbeda dengan Indonesia pada umunya, masih bisa saya tolerir. Tapi, kalo budaya Indonesia yang jelas-jelas mengikuti gaya hidup orang luar yang luar biasa bejat, tak pantas untuk diberlakukan di Indonesia. Mereka harus mengikuti aturan main Indonesia jika mereka masih berada di tanah kita, bukan malah kita mengikuti tradisi mereka yang jelas-jelas orang asing di negeri suci kita. Kita memakai kebaya, mereka wajin memakainya. Kita berbicara bahasa Indonesia baku, mereka wajib menyesuaikan. Kita menutup aurat,,,, mereka WAJIB MENUTUPNYA... :(. Cewek Bali cantik loh kalo pake sarung dan baju khas bali. Ditambah dengan rona wajah mereka yang mencirikan gadis Indonesia asli. Semua itu tak ada duanya di dunia.

Kita kembali ke kegiatan Pelatihan itu. Pelatihannya diadakan selama 2 hari. Peserta yang hadir dari sekolah dan LSM se Indonesia. Kebanyakan dari Indonesia bagian timur. Pematerinya juga cerdas-cerdas dan dapat membawa suasana Pelatihan menjadi tidak bosan. Mungkin ini sudah menjadi makanan mereka sehari-hari.


Di malam hari saya sering mencoba kolam renangnya, berenang gratis. Dibanding di koni kendari, di sanalebih bebas ^_^! Walopun jam 12 malam, saya bakalan betah berenang, karna sudah disediakan shower aer anget, hihi. Mwantap. Tidurpun jadi lelap. Plus AC. Sendirian pula di kamar. Tapi herannya, kenapa saya sendirian padahal ada dua tempat tidur. Dari situlah saya tahu ternyata ada lagi satu peserta pelatihan yang belum hadir. Namanya Edi hendras. Beliau penggiat lingkungan hidup. Punya penelitian tentang orang utan. orang super misterius dan ramah. Gue kirain dia itu guru, ternyata dia itu senior para pemateri di Pelatihan itu. Wow, beruntung bisa satu kamar dengan beliau. Beliau juga ngasih saya ilmu yang bermanfaat. Dia ngasih saya buku-buku PDF yang dia buat sendiri, juga ada modul-modul di Aceh yang pernah dia buat. Sekarang modulnya menjadi salah satu acuan di Kendari dalam rangka menciptakan sekolah berbasis lingkungan hidup. Hal ini yang membuat saya beruntung bisa ke Bali ketemu orang-orang hebat yang punya idealis tinggi.


Pelatihannya seru, ada games menarik dan juga materinya menambah wawasan seputar prubahan iklim. Postingan selanjutnya gue bakalan cerita tentang itu ^_^!:::

Ulasan materi

Game tangan terkait

 Penyusunan SKKD dan Indikator

 Games

Foto bersama peserta dan fasilitator pelatihan



Setelah pelatihan usai, kami sempatkan diri untuk jalan-jalan keliling Bali. Singkat seh, tapi berkesan:::

Teman-teman tercinta selama pelatihan ^_^!


0 komentar:

Posting Komentar

eits, jgn dlu kebur, komentar dlu ches ^^!

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Tentang Saya Ji

Foto Saya
hey yow... salam kenal nah ^_^! Saya Dheo dari Kendari. Selamat Datang di Blog-ku! Semoga Ko Nyaman...

Tamu Wajib Lapor


ShoutMix chat widget

Status Seekor Rakyat

 

Label

Entri Populer

 

Apa Kabar Kendari?

Templates by Nano Yulianto | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger