Kepemimpinan (Leadership)

Sifat kepemimpinan sebenarnya ada dua, satu yang sudah memiliki sifat itu karena sudah bawaan orok (sudah dari kecil dia biasa memimpin) dan ada juga yang mesti dilatih untuk menjadi seorang pemimpin. Tapi ada juga yang memang sudah dilatih sedemikian rupa tapi tak penah bisa melekat sifat kepemimpinan itu. Memang semua itu membutuhkan proses, tapi sampai kapankah proses itu akan membuahkan hasil? Apakah akan terus seperti itu? Jangan sampai kita hanya berputar-putar saja dalam berproses sementara kita tidak sadar bahwa kita sebenarnya telah melakukan wasting time (buang-buang waktu). Keberhasilan proses itu sebenarnya ada di diri anda, dan jika anda ingin proses itu segera bisa membawa hasil buat anda, maka sugesti, pikiran, tenaga, dan kemampuan anda harus merespon dan menindaklanjuti proses dengan segera. Bagaimana caranya? Ingat, proses itu adalah milik anda, nikmati segala sestemnya dan capai hasil itu dengan jalan yang anda punya, bukan dengan jalan saya, bukan dengan jalan keluarga anda, teman2 anda, ataupun orang lain yang anda duga bisa, padahal sesungguhnya anda belum mengeluarkan seluruh kemampuan anda.
Seorang pemimpin selain memikirkan kesejahteraannya, dia juga mampu memikirkan kesejahteraan orang2 yang dipimpinnya. Karena tanpa orang2 yang ada dibelakangnya, dia takkan mungkin mencapai keberhasilan yang optimal. Kenapa harus optimal, karena pemimpin memang bisa melakukan semua urusan dengan individualis, tapi alangkah lebih baik jika dia mampu memberikan pelajaran kepada orang2 yang dipimpinnya, jika dia tidak mampu mempercayai anggotanya, maka anggota tersebut akan tergantung terus dengan dirinya dan tidak akan pernah berkembang.
Pemimpin juga harus memiliki daya jangkau pemikiran jauh di depan ketimbang anggotanya. Ini dikarenakan seorang pemimpin mesti sudah tahu aktivitas apa yang akan dihadapi, tantangan apa yang harus diwaspadai dan jika bisa, dia juga sudah mampu memikirkan kemungkinan pemecahan masalah yang ada di depannya.
Pemimpin harus rela kehilangan sesuatu yang dia suka atau rela mengorbankan miliknya demi kesejahteraan anggotanya. Misalnya, dia rela mengeluarkan budget demi membayar gaji anggotanya, atau mungkin dia rela diputuskan pacarnya demi mengurusi kegiatan organisasinya. Karena pemikiran bahwa jika seorang kekasih tidak mampu menjalin kasih dengan seorang organisatoris, berarti wanita/lelaki itu tak memiliki ketabahan. Sekarang saja sudah bgt, bagaimana nanti? Hehehe
Saya pernah mendengar kata yang lumayan bijak dari teman saya (Imha namanya) ^_^! Beliau berkata, semua yang ada di dunia tidak akan kita bawa sampai mati, jadi jangan pernah takut menghadapi cobaan dan jangan pernah takut mengambil tindakan separah apapun resikonya kelak. Karena kita belum tahu sebenarnya apa yang akan terjadi, boleh jadi keputusan yang anda ambil adalah tepat, dan jangan takut bila jalan itu tidak tepat karena Tuhan sudah menetapkan jalan sendiri untuk anda, yakin saja ada sebuah jalan lain yang anda akan mulus di dalamnya dan akan membawa anda dalam suatu keberhasilan yang tak akan anda duga… Kuncinya, selalu berusaha ^_^!

By dheo_plagiat
Dikutip dari advice kak amar ma’ruf di breafing 6 Februari 2011 pukul 21.00 WITA
Di pustaka alam Focil
Ruang rapat yang sebentar lagi jadi restoran
^_^!

0 komentar:

Posting Komentar

eits, jgn dlu kebur, komentar dlu ches ^^!

Beranda

Tentang Saya Ji

Foto Saya
hey yow... salam kenal nah ^_^! Saya Dheo dari Kendari. Selamat Datang di Blog-ku! Semoga Ko Nyaman...

Tamu Wajib Lapor


ShoutMix chat widget

Status Seekor Rakyat

 

Label

Entri Populer

 

Apa Kabar Kendari?

Templates by Nano Yulianto | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger