Wakatobi, I Don't Love You Yet

Siapa bilang hidup itu mudah? Siapa bilang hidup itu enak? Gue merasa segala kesialan di dunia seakan-akan berbondong-bondong menghampiri hidup gue yang pada dasarnya sudah susah, malah semakin susah saja. Sepertinya pas lahir, gue mngkin dikutuk untuk jadi sial. Sama halnya seorang pangeran di cerita ... (gak tahu judulnya apa) yang dikutuk menjadi kodok bengek nan bau, menunggu seorang putri cantik menciumnya untuk menghilangkan kutukannya dan kembali lagi menjadi pangeran tampan yang dipuja-puja. Pertanyaannya, putri dari mana yang mau merelakan bibir manisnya mencium seekor kodok bengek? Dorce saya yang hingga sampai saat ini masih merasa sebagai seorang putri, gak bakalan rela deh nyium tuh kodok. Anehnya lagi, bagaimana cara Si kodok nyari tuan putri? Secara ya, dia tuh kodok. Susah kalee. Di dunia perhewanan kan gak ada taxi kodok, pesawat kodok, atau becak kodok. Transportasinya bagaimana kala mencari? Kan capek kalo lompat2 sambil mencari??? Hfft, pusing deh bayangin. Kita kembali ke kisah hidupku yang tak ada bedanya dengan kodok bengek.

Saya lahir sbagai anak ke-2, tuh kan... Anak kedua berarti ada anak pertama dan ada anak setelah ke-2. Perhatian ortu saja sudah lari melenceng ke mana-mana. Gak lurus menuju gue, pastinya ada sedikit belok-belokannya. Jadilah saya seperti gembel yang tak terurus. Pergi ke mana-mana bagai artis (ada rumah tidur sembarang). Tempo hari ada kasus menyedihkan, mama nelpon.
Mama: Kamu dimana?
Gue: Hai ma, seneng deh mama nelpon. Lg di studio neh. Ada apa?
Mama: ini mama pake hp org, tolong belikan mama pulsa AS 20 ribu di no. baru mama ini 085216768044 secepatnya ya PENTING..!!! Nanti mama ganti uangnya.
Gue: ???

Kok tumben yah mama minta pulsa? Padahal biasanya saya yang ngemis-ngemis sambil melelhkan ingus ama air mata seember baru dikasih.Cek & Ricek ternyata nmornya bkn dari mama gue. Sial. Pada dasarnya perhatian itu memang tak ada. Tp saya yakin, suatu saat nanti bakalan ada. Pasti ^_^!

Gue baru dapet proyek dri BKKBN Prov. Sultra, nilai jasanya 5jt lebih boo. Lokasi surveinya di Wakatobi. Semua pulau wajib disurvei. Ya jelas mati lah. Mana bulan 7 itu lagi musim ombak. Pokoknya kacaw deh. Kalo naik kapal bodi (it sbutannya, saya yakin salah) lo bakalan liat ombak 2 kali lipat tinggi kapalmu! Dan saat itu lo bakal lihat sayup-sayup bayangan nenek moyang lo yang lagi manggil-manggil nama panjang lo... Laaa...Oddeeee... kuuuurrrnniiiaaawwaaaaaaannnn. Haaaaaaaahhhtttuuuuuuhhhhhhhh....
Hwakh, walaupun memang saya rindu sosok nenek moyang dalam kehidupan saya, tapi kalo sudah dalam kondisi seperti itu, saya akan menolak panggilannya, dan akan trus berdo'a sama Yang Maha Pemberi Selamat supaya saya betul-betul selamat sampai tujuan. Saya trima proyeknya krna memang sumber penghasilan saat ini susah. Trus motor beat merah (julukannya lintah merah) itu belum lunas-lunas juga, oke lah. Sekalian jalan-jalan, hehehe. Tapi, musibah pun datang. Dari Tomia ke Binongko ombaknya naudzubillah. Laut lepas soalnya. Dan akhirnya kami pun tenggelam. Untung saja tenggelamnya sudah hampir sampai di Binongko, jadi tinggal berenang-berenang ala anjing ke darat. Naas memang. Setelah cek peralatan, ternyata Laptop basah (otomatis rusak), camdi rusak, HP berasap, surat2 selama di wanci, tomia, dan kaledupa lembab, baju basah, sendal hanyut, muka kusut, dan terakhir air mata terus berlinang. hiks5, Benci gue bayangin. Pengen Flashback kembali ke belakang, dan menolak tawaran BKKBN dengan kalimat: "Sory, saya gak bisa terima proyek anda, karna di Binongko nanti saya akan tenggelam, jadi mohon maaf"... Semua tinggalah kenangan :'(

Sepulangnya di KDI. Saya udah trima 5jt6rts. Nah saya bli laptop baru senilai 2.900.000, HP 1.800.000, Flash disc 90.000, Sisanya untuk bayar cicilan motor. Habis sudah, sia-sia sudah. Hwaaaaaaaaaaaaaaakkkkkhhhhhh!!!!!!

Bagaikan menggantang PASIR!!!!!!!!