Curcol tentang Metode Ajar Sampah

Karna status ‘ana masih mahasiswa, apa salahnya gue share tentang cara belajar yang menurut gue paling efektif. Bukannya mau sok tahu, tapi rata-rata metode ajar yang ada di kota saya, Kendari yang dianut kebanyakan pengajar, tak terlalu membantu dalam menciptakan manusia cerdas seutuhnya. Kebanyakan dari mereka mengajar dengan cuek dan semaunya sendiri. Sebagai contoh:::

Ada yang menghabiskan masa mengajarnya dengan tumpukan tugas. Okelah kalo tugas mrupakan syarat penting dalam persentase kelulusan, tapi kalo gue nyuruh teman kerjakan tugas gue, gimana? Dosen sih acuh tak acuh, “itu masalah dia, ntar dia juga yang rasakan akibatnya, materinya pasti tidak dia tahu”. Tahu gak kalo siswa/mahasiswanya gagal, brarti dia juga ikut gagal.

Ada juga yang kerjanya menjelaskan selama 3 jam. Apalagi kalo jamnya pas kena makan siang. Udah panas, keringatan (karna gak ada AC), ruangan tidak sepadan dengan jumlah mahasiswa gila-gilaan, lapar, ngantuk, dll, maka gue bisa pastikan, siswa yang ada di saf paling depan saja 10% aja yang menger.

Ada juga yang paling parah. Si pengajar menjelaskan dengan metode yang sangat fantastic. Dia selingi dengan sedikit humor. Mantap dwah, tapi ujung2nya pas ujian, jawabannya mesti sama dengan buku. Gak boleh beda titik-komanya. Gue bisa pastikan kalo si pengajar juga gak bakalan bisa ngisi jawaban yang 100% sama dengan buku. Walaupun itu buku hasil cetakannya sendiri yang dihargai 2x lipat photocopy. Hfft.

Si Pengajar juga punya kebiasaan unik, turun temurun sudah dia lakukan dalam metode ajarnya. Pas ujian tiba, beliau menugaskan untuk menjawab dua pertanyaan yang dia berikan dengan jawaban yang mesti panjang sampe 2 lembar HVS terisi. Pernah ada teman ngisi jawaban dengan lagu peterpan dan naasnya nilai ujiannya dapet A plus. Hahaha… Hiks-hiks-hiks.

Banyak skali kasus yang terjadi di kampus/sekolah yang ada di Kotaku.

Cara belajar apa yang paling efektif menurut saya????

Upayakan seluruh indra anda terlibat dalam menangkap pelajaran yang diberikan. Mata, hidung, telinga, perasa, peraba kita mesti ikut belajar. Semakin banyak indra yang terlibat, maka otak semakin mudah menangkap maksud dan tujuan dari pelajaran itu. Pernah ada seorang pengajar yang menggunakan metode belajar dengan menggunakan media facebook. Dia mengabsen, menjelaskan, bertanya, dan member tugas di group facebook. Gila ya? Menurut saya sangat tidak efektif. Coba saja kalo anda menjadi salah satu mahasiswanya. Kalo ada pertanyaan, pasti tinggal copast di google, kalo jaringan LALO pasti alpa, uang bakalan habis buat anak2 yang memakai jasa warnet, dan yg parah kalo si pengajar sedang menjelaskan trus si mahasiswa asik facebookan/chating dengan pacarnya, jadilah si pengajar TOLOL SENDIRI, hahaha!

Semakin tinggi tingkat pendidikan, maka kita semakin lupa dengan metode ajar yang sesungguhnya. Yaitu metode yang kita pakai di SD. Awalnya gue ngerasa kalo metode ajar di SD itu kuno dan basi. Kita mesti mendikte, mEnulis di papan, jumlah siswanya tak lebih dari 30 atau kurang dari itu, masuk pkul stengah 7 dan plg pkul 12, kalo plg sekolah mesti salim tangan guru, pake seragam, apel pagi (kalo hri jumat senam dan senin upacara), hwaah masa2 yg gue sangat rindukan ^_^! Semua itu tak ada di lingkungan kampus. Semua dilakukan nafsih2. Pengajar sudah tidak ada lagi yang berniat jadi pahlawan tanpa tanda jasa, tapi pahlawan “wanepiro”. Pengajar di SD selalu condong sama anak2 yang tak mengerti sama sekali dengan pelajaran yang dia berikan, tapi kalo di kampus pengajar condong kepada anak2 yang pintar dan mengerti apa yang dia jelaskan, ujung2nya anak2 yang blum mngerti bakal tersisihkan dan akan minder. Gue bukan menyamaratakan daya tangkap anak SD dan anak kuliahan gan, bukan sama sekali. Tapi, gue Cuma mau membandingkan betapa hormatnya kami pada pengajar di waktu SD, betapa aktifnya dan antusiasnya kami membuka buku pelajaran di waktu SD, betapa semangatnya kami melihat senyum dan jernihnya peluh guru dalam membimbing kami. Memang yah, kalo ada hal yang kita lakukan dengan dasar keikhlasan, maka hasilnya akan sangat memuaskan, tapi kalo ada hal yang kita lakukan dengan mengharapkan sesuatu, maka hasilnya pun bakalan jadi sampah!

0 komentar:

Posting Komentar

eits, jgn dlu kebur, komentar dlu ches ^^!

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Tentang Saya Ji

Foto Saya
hey yow... salam kenal nah ^_^! Saya Dheo dari Kendari. Selamat Datang di Blog-ku! Semoga Ko Nyaman...

Tamu Wajib Lapor


ShoutMix chat widget

Status Seekor Rakyat

 

Label

Entri Populer

 

Apa Kabar Kendari?

Templates by Nano Yulianto | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger