Aksi Kekerasan Rampas Rasa Nyaman Warga Disekitar Kampus

Beritakendari.com-Jumat (9/9/2011) Aksi kekerasan yang diperankan oleh sekelompok orang bersenjata tajam hingga merenggut nyawa dua mahasiswa Universitas Haluoleo (Unhalu) pada Kamis malam (8/9), menyisakan trauma dan ketakutan mendalam bagi warga yang bermukim disekitar Jalan HE Mokodompit, tepatnya didepan Kampus Bumi Tridharma Universitas Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara. Selain rasa nyaman yang terenggut, warga juga mulai memikirkan keselamatan keluarga dan anak-anak mereka termasuk rencana untuk hidup jangka panjang didaerah itu.

Rasa tidak nyaman inipun membuat warga yang bermukim disekitar Jalan HE Mokodompit bahkan harus menutup pintu rumah walau disiang hari sekalipun. Sementara sebagian mahasiswa yang tinggal di rumah-rumah kost, mulai berinisiatif untuk mengungsikan diri kerumah sanak keluarga mereka yang tinggal diluar areal kampus, walau sebagian masih ada yang mencoba bertahan. “Untuk apa saya tinggal disini, saya ini terbiasa hidup nyaman,”tukas Putri, mahasiswa FKIP semester akhir sesaat sebelum naik kemobil angkutan.

Aksi kekerasan sekelompok orang hingga merenggut nyawa La Ode Muh Hijrah, mahasiswa Jurusan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) angkatan 2007, dan Zainuddin mahasiswa Fakultas Pertanian angkatan 2005, sangat disayangkan oleh warga setempat. Pasalnya, dalam suasana ketakutan warga sempat mendengar teriakan-teriakan saat insiden itu terjadi, namun secara bersamaan warga tak berani beranjak dari dalam rumah selain hanya bertahan didalam kamar dengan degup jantung yang tidak beraturan. “Kita dengar ada teriakan-teriakan tapi kita takut sehingga kita hanya matikan lampu saja dan menutup rapat pintu rumah,”ujar Hj Ramlah, salah satu pemilik rumah kost di Jalan HE Mokodompit.

Sebenarnya insiden semacam ini tidak perlu terjadi andai aparat kepolisian lebih sigap dan cepat bertindak antisipatif. Pasalnya, aksi-aksi kekerasan yang terjadi di wilayah itu sudah kerap terjadi dan terus berulang namun para pelaku nyaris tidak tersentuh hukum. Warga pun menyerukan agar kepolisian segera menindak tegas para pelaku agar insiden serupa tidak terus berulang apalagi sampai mengorbankan pihak yang tidak tau apa-apa. “Saya disini sudah 10 tahun menetap tapi baru kali ini saya benar-benar merasa tidak nyaman. Dengan kejadian ini, kami sebagai warga meminta kepada aparat penegak hukum agar bertindak tegas apalagi ini sudah ada korban,”ujar Ramlah.

Selain soal kenyamanan, warga juga kini mulai memikirkan keselamatan keluarga dan anak-anak mereka, takut tiba-tiba menjadi sasaran aksi kekerasan dan kebrutalan. Bayang-bayang ini, membuat warga kini mulai memutar otak dan berfikir ulang untuk membangun hidup jangka panjang diwilayah itu. “Anak-anak semua sekarang ketakutan, apalagi tadi malam waktu kejadian ada satu orang anak saya yang pergi main basket terpaksa dilarang oleh ayahnya pulang kerumah karena suasana disini sudah mencekam sehingga dia harus menginap dirumah saudara diluar,”terang Aminah, warga lainnya.

Menurut Aminah, situasi ini tentu tidak positif apalagi bagi kondisi psikis 4 buah hatinya yang sebagian masih sangat belia. “Kita disini sulit, karena hidup dalam kondisi aman dan tidak aman. Kalau lagi aman ya kita cukup tenang, tapi kalau sudah lagi rebut apalagi pada malam hari, kita harus menutup rapat pintu rumah,”ujarnya.

Baik Aminah maupun warga lainnya berharap, agar aksi-aksi kekerasan diwilayah itu segera diakhiri dan bila perlu tidak lagi terjadi, apalagi sampai merenggut korban jiwa. “Kita disini hanya mau hidup nyaman karena kalau kondisinya tidak aman begini, bisa saja saya bersama keluarga mencari tempat tinggal lain,”imbuhnya.

Dalam Penyelidikan

Sementara itu, untuk mencegah aksi kekerasan berulang, ratusan personil kepolisian pun kini ditempatkan disekitar Jalan HE Mokodompit untuk berjaga-jaga. Polisi juga secara rutin terus menggelar patroli guna memberi kenyamanan bagi warga sekitar. Sejauh ini, pihak kepolisian belum berhasil melacak dan mengungkap pelaku kekerasan yang merenggut nyawa 2 orang mahasiswa itu. “Kami perlu tegaskan, kasus ini murni kriminal dan tidak unsur lain termasuk aksi balas dendam,”ujar Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Fachrurrozi, Kamis siang (9/9) di Mapolda Sultra.

Tidak adanya tindakan tegas dan lambannya kinerja kepolisian dalam merespon berbagai aksi-aksi kekerasan yang terjadi di Jalan He Mokodompit selama ini, membuat warga pun kini mempertanyakan kinerja institusi penegak hukum itu. Bila tidak ingin mendapat kecaman publik, kepolisian pun kini dituntut untuk bergerak cepat mengungkap dan menangkap seluruh aktor-aktor dibalik aksi kekerasan yang terjadi diwilayah itu. “Selama ini kami sudah berupaya maksimal melakukan upaya pendindakan termasuk pencegahan agar aksi-aksi kekerasan tidak terus berulang dan ini menjadi konsen kami,”tandas Fachrurrozi.

0 komentar:

Posting Komentar

eits, jgn dlu kebur, komentar dlu ches ^^!

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Tentang Saya Ji

Foto Saya
hey yow... salam kenal nah ^_^! Saya Dheo dari Kendari. Selamat Datang di Blog-ku! Semoga Ko Nyaman...

Tamu Wajib Lapor


ShoutMix chat widget

Status Seekor Rakyat

 

Label

Entri Populer

 

Apa Kabar Kendari?

Templates by Nano Yulianto | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger